Selasa, 19 November 2019

Ilmu Budaya Dasar (Manusia dan Cinta Kasih) Kelompok 2



Ilmu Budaya Dasar
Manusia dan Cinta Kasih

Hasil gambar untuk logo gunadarma 



Kelompok 2

Disusun Oleh :
1.     Agnesia Julie Puspita             (10219281)
2.     Diaz Muh. Fadhilah Rahmat  (11219773)
3.     Nabilah Salsabila                    (14219581)
4.     Ryan Aufa Wijaya                   (15219784)
5.     Salsabila Azzahra                    (15219851)


Hasil gambar untuk manusia dan cinta kasih

Manusia dan Cinta Kasih

A.    Pengertian Manusia, Cinta Kasih, dan Keduannya

1.     Pengertian Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara Biologis manusia diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal Kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi. Dalam Agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup. Dalam Mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam Antropologi kebudayaan mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.

Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.

Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh) dan lain sebagainya.


2.     Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka kepada ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.

Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.

Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.

Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterkaitan, keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterkaitan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi bersama orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan yaitu, adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.


3.     Pengertian Manusia dan Cinta Kasih
Hidup tanpa cinta itu kosong. Cinta amat penting dalam kehidupan manusia. Belumlah sempurna hidup seseorang jika dalam hidupnya tidak pernah dihampiri perasaan cinta. Karena manusia didunia tidak hanya seorang diri, melainkan selalu melibatkan pihak lain, dengan istilah cinta tersebut haruslah diartikan, baik mencintai maupun dicintai.

Menurut Prof. Dr. Louis Leahy S.J, pada hakikatnya cintalah yang terdapat pada asal mula dari hidup, sekurang-kurang rasa cinta akan diri sendiri. (Louis Leahy : 1984).

Dalam diri setiap manusia terdapat dua sumber kekuatan yang menggerakkan nya untuk berbuat termasuk untuk mencintai atau dicintai. Dua sumber kekuatan itu adalah akal dan budi di satu pihak, dan nafsu dipihak lain. Jadi, perasaan cinta dapat dipengaruhi oleh dua sumber yaitu, perasaan cinta yang digerakkan oleh akal budi dan perasaan cinta yang digerakkan oleh nafsu. Yang pertama disebut cinta sejati (cinta tanpa pamrih), sedangkan yang kedua disebut cinta nafsu (cinta pamrih). Oleh Prof. Dr. Louis Leahy S.J, menyatakan bahwa cinta tanpa berpamrih disebut cinta kebaikan, sedangkan cinta pamrih disebut cinta utilitaris atau yang bermanfaat artinya yang mengindahkan kepentingan diri sendiri.

Cinta kasih atau cinta sejati adalah cinta kemanusiaan yang tumbuh dan berkembang dalam lubuk sanubari setiap manusia, bukan dorongan suatu kepentingan melainkan atas dasar kesadaran bahwa hakikatnya manusia itu satu. Cinta kasih itu meliputi seluruh dunia, tanpa melihat suku bangsa, warna kulit, agama dan sebagainya dan tidak mengenal batas waktu. Cinta kasih bersifat abadi, karena ia tidak bergantung kepada sesuatu yang ada dan melekat pada sesuatu yang dicintai. Cinta kasih keberadaannya bukan disebabkan oleh unsur-unsur yang bersifat internal, yang berkembang didalam diri kita masing-masing.
      
     B. Jenis-jenis Cinta
      Membahas jenis-jenis cinta sepertinya menjadi sesuatu yang cukup manis dan juga menarik. Bagaimana memiliki pandangan tersendiri terhadap cinta. Sebagaimana kita ketahui, kita sering mengartikan cinta sebagai sebuah bentuk rasa suka, kasih sayang terhadap sesuatu entah itu manusia, benda atau bentuk lain.
     Mengartikan cinta mungkin akan membutuhkan pemahaman yang lebih banyak. Namun demikian, ada tokoh dalam psikologi yang membahas mengenai jenis-jenis cinta yang tentu saja kita bisa mulai identifikasi sehingga kita dapat mengetahui ragam cinta
   
   Salah satu tokoh yang cukup terkenal dalam membagi jenis cinta ini adalah Robert Sternberg. Sternberg merupakan seorang Psikolog yang mengukur struktur cinta itu sendiri berdasarkan tingkatannya, teori cinta Sternberg dikenal juga sebagai The Triangular Theory of Love. Setidaknya ada tujuh macam dari jenis cinta versi Sternberg. Dalam perkembangannya, cinta ini kemudian bisa dipilah lagi berdasarkan sejarahnya. Simak ulasannya berikut ini.
1.      Suka : Bisa dibilang, suka merupakan tingkatan cinta yang paling sederhana dan rendah. Rasa suka hanya sebatas pada ketertarikan terhadap individu atau pun objek lain. Suka merupakan bentuk cinta yang mungkin tidak memiliki suatu hubugan lebih dari sekedar pertemanan, persahabatan atau ketertarikan saja. Oleh karenanya, suka biasanya justru menjadi awal mula dari terbentuknya sebuah rasa cinta. Umumnya, bentuk suka ini tidak bisa kemudian disebut sebagai sebuah bentuk relationship. Kita mungkin perlu tahu beberapa fakta psikologi tentang jatuh cinta, dimana salah satunya selalu diawali oleh suka.
2.      Cinta Gila :Cinta gila biasanya hanya dilandasi oleh dengan perasaan nafsu semata saja. Seseorang memiliki motif untuk mencintain sesuatu karena perasaan yang sifatnya memang adalah obsesi semata. Ini kemudian bisa kita sebut  sebagai sebuah cinta gila.
Obsesi yang ada mungkin akan meledak-ledak karena ketika menginginkannya hanya akibat nafsu saja. Manakala nafsu tersebut hilang, maka rasa cinta yang ada juga bisa saja hilang begitu saja. Jenis cinta ini termasuk dalam jenis cinta yang kurang pantas untuk dimiliki seseorang. Cinta gila mungkin juga bisa menjadi salah satu ciri-ciri psikopat jatuh cinta.
3.      Cinta Hampa : Berkebalikan dengan cinta gila, cinta hampa justru terjadi ketika kita mengalami rasa sayang, suka tetapi tidak disertai dengan keintiman atau komitmen yang kuat. Cinta yang ada hanya sebatas pada rasa sayang dan berasa “formalitas” saja.
Hubungan yang ada memang masih berlandaskan oleh cinta, namun tanpa adanya komitmen di dalamnya. Sedikit sulit memang untuk menggambarkan cinta hampa ini seperti apa, namun pada dasarnya, cinta hampa juga termasuk jenis cinta yang sebaiknya kita hindari.
4.      Cinta Saling Melengkapi : Cinta yang saling melengkapi merupakan bentuk keseimbangan antara cinta gila dan juga cinta hampa. Di dalamnya, ada gairah atau nafsu yang diiringi dengan bentuk komiten serta tanggung jawab. Cinta yang saling melengkapi ini akan membentuk suatu perasaan yang saling terikat, tanpa harus memberikan suatu judgement tertentu.
Bentuk cinta ini memang bagus, namun demikian seringkali juga akan muncul konflik manakala salah satu unsur (gairah atau komitmen) melemah. Oleh karenanya, penting untuk selalu mempertahankan gairah dan komitmen seimbang supaya bisa tercipta cinta yang saling melengkapi.
5.      Cinta Sempurna : Sternberg menjelaskan cinta itu terdiri dari tiga macam unsur, yakni gairah, keintiman dan kasih sayang. Manakala ketiga unsur ini sama-sama kuat, maka akan terbentuklah cinta yang sempurna.
Biasanya dengan bentuk cinta yang sempurna ini, kita dan pasangan akan menjalin hubungan yang sangat kuat. Bentuk cinta ini mungkin boleh dibilang sebagai sebuah relationship goal. Banyak dari kita mungkin melihat contoh cinta sempurna ini pada lansia yang saling menunjukkan kasih sayang terhadap pasangannya.
6.      Cinta Romantis : Cinta yang romantis, umumnya terbentuk ketika unsur kasih sayang lebih menonjol dibandingkan unsur yang lainnya. Di dalamnya, kita mungkin akan melihat banyak hal-hal yang sifatnya sangat indah dan menarik. Romansa-romansa terbentuk dengan adanya jenis cinta ini.
Sayangnya, karena hanya satu unsur saja yang menonjol, maka bisa saja bentuk romantis yang ditunjukkan dalam jenis cinta ini tidak akan bertahan lama sebab tidak ada unsur keintiman atau gairah yang akan menciptakan komitmen dalam jangka panjang.
7.      Philia : Bila keenam jenis cinta sebelumnya dijelaskan oleh Sternberg melalui teori segitiga cintanya, maka ada jenis cinta yang lainnya yang disebut sebagai Philia. Cinta yang disebut Philia ini merupakan cinta yang ditunjukkan oleh dua orang yang bersahabat.
Bentuk cinta ini juga dikenal sebagai bentuk cinta Platonis. Cinta Platonis tidak berlandaskan oleh nafsu, sehingga bentuk cinta ini lebih cenderung pada persahabatan, ketergantungan dan kepercayaan. Dua orang sahabat yang terlibat saling menyayangi mungkin hanya sebatas pada cinta philia semata.
8.      Pragma : Seiring dengan berjalannya waktu, cinta akan tumbuh dan berkembang menjadi sebuah komitmen bersama. Inilah yang disebut dengan pragma. Bentuk cinta ini umumnya akan dipupuk sedikit demi sedikit, hingga tumbuh seiring berjalannya waktu. Jenis cinta ini umumnya juga memiliki sifat yang praktis, dimana tujuan akhir dari proses saling mencintai tersebut adalah tentang bagaimana kita bisa saling menyayangi.
9.      Agape : Agape dalam psikologi cinta menggambarkan bentuk cinta tanpa syarat yang bisa dilakukan secara universal. Biasanya di sini aspek spiritual menjadi landasan timbulnya cinta tersebut. Seseorang mungkin akan memiliki rasa cinta hanya karena keinginannya saja yang memang ingin untuk menyayangi sesuatu. Kebutuhan akan rasa menyayangi inilah yang kemudian bisa disebut agape.
10.  Storge : Storge merupakan jenis cinta yang terjadi di dalam hubungan keluarga. Seperti misalnya, rasa cinta orang tua kepada anak, adik kepada kakak dan sebagainya. Ini adalah salah satu jenis-jenis cinta dalam psikologi yang memang mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari.






 C. Contoh Kasus Manusia dan Cinta Kasih

       Ratusan warga dari berbagai wilayah berkumpul untuk mengikuti Parade Bhineka Tunggal Ika di kawasan Patung Kuda, jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016). Warga mengikuti Parade Bhineka Tunggal Ika untuk merekatkan kembali rasa persatuan bangsa dan juga menjadi momentum refleksi atas sejumlah kejadian yang terjadi beberapa waktu belakangan, seperti pengeboman Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, pada 13 November 2016.

Hati yang dipenuhi Cinta Kasih akan memberi rasa nyaman dan membuat hubungan dengan sesama menjadi indah.

Psikolog Bona Sardo mengatakan, cinta kasih ibarat sebuah tangki yang harus diisi setiap saat setiap hari. Kurangnya cinta kasih bisa menimbulkan kebencian sesama manusia. Bagaimana caranya untuk memupuk cinta dan kasih sayang ini?
“Agar kita menjadi lebih mencintai dan mengasihi satu sama lain, pertama kita menyadari dulu bahwa manusia itu berbeda. Manusia itu unik. Karena berbeda, manusia punya kelompok-kelompoknya sendiri yang harus kita hargai,” tutur Bona saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/2/2017).

Menurut Bona, setiap manusia bisa keliru, tak selalu benar. Mengumbar kebencian terus-menerus hanya akan mengganggu relasi dengan orang lain, menguras energi, dan memicu stres.

Psikolog yang praktik di RS Mitra Keluarga Depok ini mengatakan, mengajarkan cinta kasih kepada orang dewasa terkadang lebih penuh tantangan. Sebab, orang dewasa sudah memiliki skema berpikir sendiri.

Tak mudah mengurangi proporsi kebencian yang besar dalam diri seseorang. Diperlukan kesadaran dari dalam diri orang itu sendiri. Walau begitu, orang terdekat bisa mengingatkan.

“Orang terdekat, mungkin sahabatnya, bisa menegur secara sehat. Kalau dibiarkan saja, orang itu akan merasa dia adalah yang benar. Dengan ditegur, setidaknya orang akan berpikir, oh berarti saya salah,” kata Bona.

Untuk mengusir rasa bensi, ubahlah kebiasaan mengumbar hal negatif menjadi lebih positif, baik itu dalam aktivitas sehari-hari maupun dalam percakapan di media sosial. Percayalah, penuh cinta kasih akan membuat hati lebih nyaman dibanding penuh kebencian.



Hasil gambar untuk parade bhineka tunggal ika 2016


Hasil gambar untuk parade bhineka tunggal ika 2016



 



Daftar Pustaka




.                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Article About 'Moral panic' Targets Indonesia's LGBT Community ( Passive Voice )

Indonesian Budi Ahmad used to live openly as a gay man without fear of becoming a target for violence in the world's biggest Mus...